Minggu, 21 Agustus 2011

Keynote & Highlights BHD



beberapa keynote dan highlights dari rekomendasi terbaru panduan bantuan hidup dasar:

1. Pemeriksaan fungsi sirkulasi berupa perabaan denyut nadi selama 10 detik hanya direkomendasikan bagi tenaga medis. Rekomendasi tersebut dipertimbangkan atas dasar:
a. Perabaan denyut nadi selama 10 detik sering kali tidak mencerminkan fungsi sirkulasi korban.
b. Penekanan CPR terutama pada kompresi dada ditujukan pada penolong orang awam, sehingga diharapkan pemeriksaan fungsi sirkulasi tidak menunda pelaksanan kompresi dada.
c. Pemeriksaan sirkulasi dengan perabaan nadi bagi penolong awam terlalu memakan banyak waktu sehingga terjadi penundaan CPR
d. Penolong awam kerap menemui kesulitan dalam mendeteksi apakah fungsi sirkulasi pasien berfungsi atau tidak

2. Meminimalisir keterlambatan kompresi dada adalah prinsip utama.

3. “Look, feel, listen” untuk evaluasi fungsi pernapasan tidak lagi direkomendasikan.
a. Penolong, baik awam ataupun tenaga kesehatan terlatih, sebaiknya segera memulai CPR jika menemukan korban dewasa yang tidak sadar dan tidak bernapas atau tidak bernapas dengan normal (gasping). Hal ini dikarenakan pelaksanaan evaluasi fungsi pernapasan terlalu memakan banyak waktu (10 detik).

4. Perubahan konsep ABC (airway – breathing – Chest Compressions) menjadi CAB (Chest Compression – Airway – Breathing) bagi korban dewasa.
a. Perubahan mendasar ini terutama hanya diperuntukkan bagi penolong awam terlatih.
b. Penyebab henti jantung tersering adalah VF dan pulseless VT yang terapi utamanya adalah kompresi dada dan defibrilasi. Jika pada keadaan demikian penolong menunda dilakukannya kompresi dada, kemungkinan terjadinya Return of Spontaneous Circulation (ROSC) sangat kecil.
c. Pada kenyataannya algoritma ABC sering menimbukan penundaan untuk melakukan kompresi dada.
d. Algoritma ABC dimulai dengan prosedur yang sulit bagi orang awam yaitu membuka jalan napas dan memastikan napas masuk.

5. 3 prototipe CPR yang diperuntukkan bagi penolong dengan latar belakang berbeda. Hl ini didasarkan pada berbagai pertimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya.
a. Hands-only CPR yang diperuntukkan bagi penolong awam.
b. Conventional CPR yang diperuntukkan bagi penolong awam terlatih dan tenaga medis.
c. CPR + defibrilasi yang diperuntukkan bagi tenaga medis terlatih.


Sumber ::
Hazinski MF, Field JM. 2010 American heart association guidelines for cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science. AHA: 2010. www.circ.ahajournals.org